Fisika
Selam
Pengetahuan
tentang hukum fisika yang erat berhubungan dengan penyelaman adalah syarat
penting bagi teknik penyelaman aman. Banyak masalah kesehatan penyelaman yang
secara langsung diakibatkan oleh pengaruh fisiologi dari hukum-hukum tersebut
terhadap manusia.
Untuk
memahami berbagai prinsip-prinsip dasar penyelaman yang aman, penyelam harus
mengenal aspek-aspek fisika yang berhubungan tekanan dan berat jenis zat cair
dan gas-gas. Pengetahuan inipun amat berguna untuk para dokter yang menangani
kasus para penyelam.
Tekanan
Tekanan
udara pada permukaan laut pada suhu 0o C, pada dasarnya adalah tekanan yang disebabkan
oleh berat asmofir diatasnya. Tekanan ini konstan yaitu sekitar 760 mmHg (14,7
psi) dan dijadikan dasar hukum atmosfir (1 ATA).
Berdasarkan
hukum Pascal yang menyatakan bahwa tekanan yang terdapat pada permukaan cairan
akan menyebar ke seluruh arah secara merata dan tidak berkurang. Pada setiap
tempat di bawah permukaan air tekanan akan meningkat sebesar 760 mmHg (1
Atmosfir) untuk setiap kedalaman 10 meter. Dengan demikian penambahan tekanan
air permukaan dengan tekanan kedalaman air disebut tekanan Atmosfir Absolut
(ATA).
Hukum-Hukum
Gas
Udara
yang dihirup manusia adalah udara biasa yang terdiri dari komponen-komponen
sebagai berikut:
- 78 % Nitrogen (N2)
- 21 % Oksigen (O2)
- 0,93 % Argon (Ar)
- 0,04 % Karbondioksida (CO2)
- Sisanya gas-gas mulia (He, Ne,dll)
Dalam
penyelaman maka hukum-hukum gas berlaku karena tekanan dan volume gas yang
keluar masuk tubuh manusia berubah sesuai keadaan.
Ada
beberapa hukum gas yang harus dipahami antara lain:
Hukum
Boyle
Hukum
yang menegaskan hubungan antara tekanan dan volume. Volume dari suatu kumpulan
gas akan berbanding terbalik dengan absolut.
Hal
ini berarti bahwa bilamana tekanan meningkat, maka volume dari suatu kumpulan
gas akan berkurang.
Aplikasi
Seorang
penyelam yang bernafas penuh (6 liter) pada kedalaman 10 meter (2 ATA), dengan
menahan napas lalu naik kepermukaan (1 ATA), maka udara di dalam paru-parunya
akan berlipat ganda menjadi 12 liter. Hal ini mengingatkan agar tidak menahan
napas saat muncul kepermukaan bila memakai alat selam scuba.
Hukum
ini berlaku terhadap rongga yang ada pada tubuh manusia, dimana penyelam akan
mendapat tekanan langsung saat menyelam.
Hukum
Charles
Adalah
hukum yang menyatakan bahwa bila tekanan tetap konstan, maka volume dari
sejumlah gas berbanding lurus dengan suhu absolut, apabila volume konstan/tetap
dan suhu meningkat maka tekanan akan meningkat pula. Hukum ini berhubungan
dengan kompresi dari kumpulan gas yaitu terhadap peralatan selam: tabung,
regulator, chamber dll.
Aplikasi
Dalam
menyimpan tabung maka tempatnya harus dijaga supaya tidak panas atau hindari
tempat panas. Membawa tabung yang penuh terisi dalam waktu lama sebaiknya di
tutup sehingga terhindar dari sinar matahari langsung.
Jika
hal ini terabaikan maka suhu tabung akan meningkat menyebabkan tekanan
meningkat sehingga tabung meledak.
Hukum
Dalton
Menurut
hukum ini, Tekanan Total suatu gas campuran adalah jumlah dari tekanan parsial
gas-gas di dalam campuran tsb.
Di
permukaan laut maka tekanan masing-masing gas penyusun atmosfer yaitu:
Maka
pada kedalaman 40 meter maka tekanan masing-masing gas yaitu:
Hal
ini berarti oksigen yang kita hirup pada kedalaman 40 meter sama dengan
menghirup oksigen murni di permukaan. Nitrogen yang dihirup juga semakin banyak
hampir 5 kali lipat daripada berada di permukaan laut.
Aplikasi
Hal
ini berkaitan dengan aspek medis yaitu apabila kita menghirup oksigen yang
banyak maka akan terjadi keracunan oksigen. Banyaknya oksigen akan mendepresi
pusat pernapasan sehingga kontrol pernapasan di otak terganggu dan terjadi
penumpukan karbondioksida dalam tubuh yang menyebabkan kematian.
Banyaknya
nitrogen yang dihirup akan menurunkan kerja sistem saraf pusat, sehingga
kewaspadaan penyelam menurun.
Hukum
Gay-Lussac
Menurut
hukum ini, dapat dijelaskan juga tentang ledakan saat mengisi tabung scuba.
Bila
kita mengisi tabung scuba, dimana Volume nya konstan, dengan bertambahnya
Tekanan tabung maka Temperaturnya juga meningkat. Hal ini berbahaya karena
sebelum mencapai tekanan yang diinginkan, tabung dapat meledak.
Aplikasi
Pada
saat kita mengisi tabung, sebaiknya tabung tsb diisi sambil direndam di dalam
ember yang berisi air dingin, agar temperatur tabung tetap dingin.
Hukum
Henry
Hukum
ini mengekspresikan tentang daya larut gas pada suatu cairan. Daya larut ini
juga tergantung pada temperatur dan tipe cairan.Makin dalam dan makin lama kita
menyelam maka gas yang diserap tubuh makin banyak karena tekanan parsial gas
semakin tinggi. Semakin dingin suhu air, maka semakin banyak gas yang terlarut
di dalamnya.
Aplikasi
Hal
inilah yang mengharuskan kita untuk naik kepermukaan dengan sangat perlahan
agar gas yang larut tidak berubah menjadi gelembung.
Daya
Apung
Hukum
Archimedes berbunyi bahwa jika suatu benda masuk ke dalam suatu cairan maka
benda tersebut mendapat daya apung yang sebanding dengan jumlah cairan yang
dipindahkan.
Untuk
mengetahui apakah suatu benda terapung atau tidak maka kita harus mengetahui
berat jenis (berat/volume) benda tersebut. Jika berat jenis benda lebih kecil
daripada air maka benda tersebut akan mengapung, begitu pula sebaliknya.
Semakin
padat suatu cairan maka semakin besar daya apungnya karena memiliki berat jenis
yang besar.
Hal
ini berhubungan dengan air tawar dan air laut, dimana mempunyai kepadatan yang
berbeda. Air laut lebih padat daripada air tawar, sehingga penyelam-penyelam
dan kapal-kapal mengapung lebih tinggi dari air laut daripada air tawar.
Daya
apung (bouyancy) ada 3 macam yaitu:
- Daya apung positif (positive bouyancy) : bila suatu benda mengapung.
- Daya apung negatif (negative bouyancy) : bila suatu benda tenggelam.
- Daya apung netral (neutral bouyancy) : bila benda dapat melayang.
Bouyancy
adalah suatu faktor yang sangat penting di dalam penyelaman. Selama bergerak
dalam air dengan scuba, penyelam harus mempertahankan posisi neutral bouyancy.
Tingkat
daya apung setiap penyelam dipengaruhi oleh beberapa faktor, berat
alat-alat yang dipakai dapat menyebabkan penyelam tenggelam. Silinder berisi
udara tekan akan menjadi lebih terapung bila udara dipakai hingga menjadikannya
ringan. Pakaian selam (wet suit) yang terdiri dari sel-sel karet busa berisi
udara, bila kedalamannya bertambah, volume udara di dalam sel-sel tersebut
berkurang dengan demikian mengurangi daya apung. Rompi-rompi yang dapat
mengembang (Buoyancy Compensator's) dapat diisi udara untuk mendapat daya apung
positif. Bila penyelam menghirup nafas volume di dada akan meningkat, yang
cenderung membuatnya mengapung, sedang bila ia menghembuskan akan cenderung
tenggelam. Maka sering seorang penyelam menghembuskan nafasnya pada saat
meninggalkan permukaan untuk memanfaatkan pengaruh tersebut dan hal itu
membantunya untuk turun.
Dengan
pengetahuan tersebut diatas, diaharapkan seorang penyelam akan dapat menentukan
daya apungnya sendiri sesuai kebutuhan dan dapat memperkirakan peralatan selam
yang akan dipakainya, sehingga seorang penyelam akan mampu untuk mengatur daya
apungnya untuk kenyamanan serta keamanan penyelaman.
Suhu
Suhu
air yang berada di sekeliling penyelam menentukan kenyamanan dan lamanya
penyelaman secara maksimal. Hampir semua perairan lebih dingin dibandingkan
suhu tubuh manusia yang normal, karena itu seorang penyelam akan kehilangan panas
tubuh terhadap air. Pada penyelaman saturasi, pemeliharaan suhu tubuh penyelam
menjadi suatu kebutuhan utama, suhu air akan makin turun secara nyata bersamaan
dengan bertambahnya kedalaman.
Perubahan
suhu terbesar terjadi pada 10 meter pertama, dikarenakan hilangnya sebagian
besar panas matahari pada kedalaman yang lebih dalam. Air yang dingin dapat
menyebabkan gangguan fisiologi seperti vertigo dan sakit kepala. Untuk itu
dibituhkan pakaian selam sesuai kebutuhan.
Panas
badan dapat hilang bila berada di dalam air melalui beberapa cara :
- Konduksi adalah transfer panas langsung dari molekul ke molekul. Air mempunyai kapasitas konduksi 25 kali dari pada udara. Jadi kecepatan hilangnya panas di air 25 x lebih cepat dari pada di udara.
- Konveksi adalah transfer panas dengan adanya pergerakan arus air.
- Radiasi adalah transfer panas dengan cara pancaran tanpa adanya zat perantara.
- Evaporasi keringat dari kulit dan keluarnya uap air dari paru menyebabkan hilangnya panas dari badan secara signifikan.
Bila
seoseorang menyelam sangat dalam dengan menggunakan Helium-Oxygen (Heliox),
hilangnya panas badan dapat menimbulkan hypothermia klinis yang serius. Pada
penyelaman sangat dalam dengan gas campuran heliox, gas pernafasan ini
dipanaskan untuk menghindari hypothermia.
Penglihatan
dan Cahaya
Agar
penyelam dapat bekerja dengan baik, maka harus dilengkapi peralatan untuk
melihat sejelas mungkin. Mata manusia memerlukan sinar untuk melihat sesuatu.
Apapun yang dilihat manusia adalah suatu gambaran yang diciptakan oleh pantulan
sinar dari benda yang sedang dilihat. Sinar di dalam air dipengaruhi oleh
beberapa faktor sehingga dapat langsung mempengaruhi kemampuan melihat seorang
penyelam dan menginterpretasikan apa yang dilihatnya.
Faktor-faktor
utama tsb adalah :
- Kekeruhan air.
- Diffusi : pemancaran sinar oleh molekul-molekul air dan partikel.
- Absorpsi : kemampuan untuk merubah warna dan intensitas cahaya.
- Refraksi : pembelokan sinar yang masuk dari satu media ke media yang lain.
- Refleksi : kembalinya sinar matahari ke atmosfer yang mengenai permukaan air; akan direfleksikan (dipantulkan) tergantung pada sudutnya pada saat mengenai air.
Penglihatan
dibawah air sangat buruk diakibatkan oleh perbedaan-perbedaan dalam pembiasan
sinar di bawah air. Masalah ini sebagian dapat diatasi dengan pemakaian masker,
dimana terdapat suatu lapisan udara antara mata dan air, meskipun memperbaiki
penglihatan di bawah air tetapi dapat mengakibatkan kesan palsu akan jarak dan
menjadikan benda-benda yang terlihat jauh akan terlihat dekat (¡¾ 3/4nya) dan
yang kecil akan terlihat lebih besar (¡¾ 1,5 kalinya). Udara mempunyai indeks
bias 1, kaca masker berindeks bias 1,5-1,8, sedangkan air berindeks bias
1,33.
Lensa
yang dapat memperbaiki penglihatan (corrective lens) dapat dipasang pada mask
untuk mereka yang memakai kacamata. Pemakaian lensa kontak (contact lens) di
bawah air telah berhasil baik untuk digunakan pada face mask maupun pemakaian
langsung.
Ketajaman
penglihatan di bawah air rendah disebabkan penyebaran cahaya yang membentuk
bayang-bayang dari benda halus yang mengambang di dalam air. Di bawah air juga
berpengaruh terhadap warna dimana tidak tampak sama dengan permukaan. Hal ini
disebabkan adanya penyerapan (absorpsi) terhadap panjang gelombang warna yang
tidak sama besar.
Sinar
matahari tidak dapat menembus lebih dari 1650 ft, meskipun di air yang sangat
jernih. Di udara, kecepatan sinar adalah 186.000 mil/detik, di dalam air
kecepatan berkurang menjadi 135 mil/detik. Pada kedalaman, sinar matahari
merupakan kombinasi warna-warna merah, orange, kuning, hijau, biru, dan ungu
akan terlihat sebagai warna biru tua. Karena penyerapan tersebut dapat
berpengaruh terhadap warna benda di dalam air.
Penyerapan
air terhadap sinar matahari adalah sebagai berikut
Suara
Suara
dibawah air sangat dipengaruhi oleh penghantarannya oleh media cairan.
Kecepatan suara di bawah air lebih cepat 4 kali daripada udara, tapi akan lebih
cepat kehilangan energinya bila dipancarkan ke dalam air. Suara di udara akan
cepat kehilangan energinya bila dipancarkan ke dalam air, dengan demikian di
dalam air akan sukar mendengarkan suara yang dibuat di udara dekat permukaan
air.
Telinga
manusia diciptakan untuk melokalisir arah suara diudara. Pendengaran penyelam
di bawah air akan berkurang akibat pengaruh air terhadap gendang telinga,
sehingga sulit bagi penyelam untuk melokalisir arah suara di dalam air. Di
bawah air suara akan dihantarkan ke organ pendengaran lebih baik melalui tulang
kepala daripada gendang telinga.
Memakai
penutup kepala akan lebih mengurangi ambang pendengaran, akanlah sukar bagi
penyelam melokalisir arah suara di dalam air.
Kecepatan
suara di udara adalah 1100 ft/detik sedangkan di dalam air rata-rata 4900
ft/detik. Suara yang dihasilkan oleh pemukulan tabung baja scuba dengan benda
logam (misalnya dengan pisau selam) dapat didengar pada jarak yang cukup jauh
oleh penyelam lain.
Kesimpulan
Dengan
mempelajari fisika yang berhubungan dengan penyelaman diharapkan penyelam dapat
mengetahui cara mengatasi bahaya-bahaya yang mungkin timbul karena penyelaman
terhadap fisiologi manusia. Diantaranya seorang penyelam akan melakukan
ekualisasi saat masuk di kedalaman air, tidak menahan napas selama naik ke
permukaan dan selalu melaksanakan peyelaman tanpa dekompresi (bila diperlukan
pelajari tabel selam), serta dapat melaksanakan penyelaman dengan aman dan
nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar