Tipe
Penyelaman
Kegiatan
menyelam dapat dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung antara lain kepada,
kedalaman, tujuan dan jenis peralatan yang digunakan. Jika
kedalaman yang dijadikan tolok ukur, penyelaman dapat dibedakan menjadi:
-
Penyelaman
dangkal.Yaitu penyelaman dengan kedalaman maksimum 10 m
-
Penyelaman
sedang.Yaitu penyelaman dengan kedalaman < 10 m s/d 30 m
-
Penyelaman
dalam.Penyelaman dengan kedalaman > 30 m.
Jika
didasarkan kepada tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan itu, penyelaman
bisa dibedakan menjadi :
Penyelaman
untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara, antara lain:
-
Tactical
(Combat) diving yaitu penyelaman untuk tugas-tugas tempur
-
Submarine
Rescue, penyelamatan kapal selam
-
Search
& Rescue (SAR)
-
Inspection
& Repair (inspeksi dan perbaikan)
-
Ship
Salvage
-
Penyelaman
komersial.Yaitu penyelaman professional antara lain untuk kepentingan
konstruksi dibawah permukaan air, penambangan lepas pantai (Off shore
drilling), salvage, dll.
-
Penyelaman
Ilmiah (Scientific Diving). Penyelaman yang dilakukan untuk kepentingan
ilmiah, antara lain : penelitian biologi, geologi, arkeologi dan kelautan pada
umumnya.
-
Penyelaman
Olah Raga (Sport Diving). Penyelaman yang dilakukan untuk kepentingan
mempertahankan atau meningkatkan kondisi kesehatan dan kebugaran jiwa dan raga.
Untuk
mengerti lebih jelas tipe-tipe penyelaman, maka disarankan lebih baik membaca
dulu fisika penyelaman, dan aspek medisnya. Ada 7 tipe umum selam sesuai
metode, yaitu:
Breatholding
atau Free Diving
Disebut
juga skin diving atau snorkeling, merupakan penyelaman yang paling mudah dan
paling tua. Tidak menggunakan suplai udara, sehingga waktu menyelam tergantung
lamanya penyelam dapat menahan napas. Umumnya penyelam menggunakan masker untuk
melihat dalam air, fin untuk mengayuh, dan snorkel untuk bernapas ketika
berenang dengan muka menghadap ke bawah air. Lebih baik lagi menggunakan baju
wet suit, selain menghindari hipotermi, juga dapat menambah daya apung.
Scuba
diving
Menggunakan
tabung dan regulator tekanan. Penyelam biasanya menggunakan tabung selam yang
berisi 72 atau 90 cubic feet (cuft) dengan tekanan 2200 atau 3300 pound per
square inch gauge (PSIG). Seperti snorkeling, penyelam menggunakan masker, fin,
snorkel, pemberat, BC, jam selam, dan depth gauge. Untuk menghindari
hipotermia, penyelam menggunakan wet suit. Jika suhu air < 10 OC, biasanya
menggunakan dry suit. Selain peralatan dasar, peralatan tambahan juga
diperlukan untuk keamanan, navigasi, dan komunikasi.
Surface
Supplied or Tethered diving
Penyelaman
ini memerlukan suplai udara dari permukaan secara terus menerus biasanya untuk
tujuan militer atau komersial.
Saturation
diving
Konsep
penyelaman ini adalah bahwa dalam 24 jam pada kedalaman tertentu, jaringan
tubuh telah menyeimbangkan tekanan sehingga waktu dan profil dekompresi
tetap sama walaupun penyelam berhari-hari dalam air.
Sebelum
melakukan penyelaman, biasanya penyelam akan tinggal di dalam ruang yang
bertekanan sama dengan kedalaman, setelah itu diangkut kedalam kapsul atau
lonceng selam ke kedalaman yang diinginkan.
One
Atmosphere diving
Pada
penyelaman ini, tekanan udara yang digirup penyelam diatur supaya sama dengan
permukaan laut (1 ATM). Leonardo Da Vinci telah mendesain gambaran yang sama
dengan model modern (lihat Armored Diving Suit), tetapi baru direalisasikan
pada abad 20.
Rebreather
diving
Konsepnya
yaitu dengan mensirkulasikan kembali udara yang telah dibuang penyelam, dengan
membuang karbondioksida, dan menambah oksigen sebelum masuk ke dalam tubuh
penyelam kembali. Dengan adanya konsep ini, menyelam akan lebih dalam dan lebih
lama, dan gelembung udara tidak ada yang mungkin mengganggu pandangan. Tetapi
peralatan selam ini sangat berbahaya jika tidak digunakan dan dipelihara dengan
baik.
Mixed
Gas diving
Pada
penyelaman ini tidak menggunakan udara bebas, tetapi menggunakan udara dengan
komposisi tertentu. Udara dengan komposisi yang diatur ini dapat dipergunakan
dalam berabagai tipe selam lain.
Ada
tiga macam campuran udara yang dipakai dalam penyelaman:
Enhanced Nitrox (I,II)
Nitrox
adalah campuran gas yang terdiri dari oksigen dan nitrogen. Yang sering
digunakan ada dua, yaitu Nitrox 1 (32 % oksigen, 68 % nitrogen) dan Nitrox II
(36 % oksigen, 64 %). Hanya Nitrox I yang boleh digunakan dalam penyelaman
olahraga.
Sebenarnya
kata Nitrox berarti campuran gas dengan komposisi oksigen < 21 %. Biasanya
dipergunakan dalam selam, dan penyelaman saturasi, dimana efek samping
keracunan oksigen dapat dihindarai. Secara teknis, jika kadar oksigen > 20 %
maka disebut "enrich air nitrox" (EAN) atau "oxygen enrich
air" (OEA). Tapi dalam prakteknya istilah EAN dan Nitrox sering tertukar.
Dengan
adanya EAN maka kemungkinan terjadinya penyakit dekompressi menjadi berkurang,
namun efek samping keracunan oksigen akan lebih besar. Untuk penyelaman
rekreasi, penggunaannya masih dalam perdebatan.
Keuntungan
dan Kerugian Penggunaan EAN pada kedalaman 50-130 fsw:
Keuntungan:
-
Menurunkan
risiko penyakit dekompresi.
-
Menurunkan
kejadian keracunan nitrogen.
-
Mengurangi
waktu nitrogen sisa (residual nitrogen).
-
Waktu
surface interval lebih pendek.
-
Mengurangi
waktu dekompresi jika bottom time maksimum terlewati.
-
Mengurangi
waktu survace interval antara menyelam dan terbang.
Kerugian:
-
Memerlukan
pelatihan khusus.
-
Menggunakan
peralatan khusus Nitrox.
-
Meningkatkan
oksidasi tabung scuba menjadi cepat berkarat.
-
Mempercepat
kerusakan peralatan.
-
Meningkatkan
risiko kebakaran.
-
Risiko
keracunan oksigen lebih besar.
Heliox
Selain
nitrox, yang sering digunakan adalah heliox, yaitu campuran helium dan oksigen.
Helium merupakan gas inert, yang menggantikan nitrogen. Penggunaannya
menghilangkan efek keracunan oksigen dan menurunkan keracunan oksigen. Heliox
disarankan dalam penyelaman > 130 fsw. Heliox sangat mahal.
Trimix
Trimix
adalah campuran gas helium, nitrogen dan oksigen. Komposisinya tergantung dari
profil waktu selam yang dipakai. Angkatan Laut AS menggunakan pada kedalaman
> 190 fsw, dan selalu digunakan pada kedalaman ekstrim > 600 fsw.
Yang
digunakan dalam penyelaman rekreasi adalah jenis helitrox yaitu trimix yang
diperkaya oksigen. Campuran yang sering digunakan adalah TX 26/17 (26 %
oksigen, 17 % helium, dan 57 % nitrogen). Beberapa kematian penyelam olahraga
berkaitan dengan penggunaan heliox, sehingga penggunaan trimix helitrox untuk
penyelaman rekreasi masih diperdebatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar