Survival di Laut
Survival berasal dari kata “ SURVIVE ” artinya perjuangan untuk tetap hidup, secara global survival adalah tindakan yang paling awal bagi makluk hidup, untuk mempertahankan hidupnya dari berbagai ancaman, kejadian dimana makluk hidup, melakukan suatu tindakan untuk melindungi dirinya dari berbagai ancaman agar tetap hidup, makluk hidup yang berada dalam situasi survival disebut SURVIVOR (orangnya).
A. Faktor – faktor penyebab survival
1. Kehabisan perlengkapan dari suatu perjalanan /ekspedisi
2. Kecelakaan dalam suatu perjalanan/ekspedisi dengan pesawat udara atau kapal laut.
3. Tersesat disuatu daerah asing/rawan.
4. Lingkungan suatu daerah yang belum dikenal.
5. Hal-hal lain yang belum pasti (kekurangan pangan , oksigen dll).
B. Aspek psikologis pada situasi survival
1. Kehabisan perlengkapan dari suatu perjalanan /ekspedisi
2. Kecelakaan dalam suatu perjalanan/ekspedisi dengan pesawat udara atau kapal laut.
3. Tersesat disuatu daerah asing/rawan.
4. Lingkungan suatu daerah yang belum dikenal.
5. Hal-hal lain yang belum pasti (kekurangan pangan , oksigen dll).
B. Aspek psikologis pada situasi survival
- Membutuhkan tingkat ketahanan emosi dan kepercayaan sehingga dapat menyelesaikan problem mempertahankan hidup.
- Menyadari akan kepentingan hidup, sehingga dapat mempertahankan hidup, maka perlu mengatasi beberapa problem dalam situasi survival.
C. Motivasi survival
Setiap problem pada situasi survival, harus dapat dihadapi dengan tenang dan disertai dengan sikap yang positip.
D. Faktor - faktor penting untuk tetap hidup
1. Adanya kemauan yang besar, untuk tetap hidup
2. Kondisi fisik dan alat-alat yang dapat membantu
3. Pengetahuan dan pengalama-pengalaman
E. Tekanan-tekanan yang timbul pada situasi survival
1. Stres mental dan fisik (panik, kelelahan, kurang tidur).
2. Ketakutan.
3. Rasa takut luka dan penyakit.
4. Rasa haus.
5. Rasa lapar.
6. Rasa panas dan dingin (karena cuaca)
7. Rasa bosan (masa bodoh, depresi, frustasi) dll.
F. Prioritas untuk menentukan tindakan dalam survival sangat penting karena kematian dapat terjadi
1. Tiga menit tanpa oksigen
2. Tiga jam pada kasus hypothermia dan pendarahan hebat.
3. Tiga hari tanpa air dan terjadi dehydrasi
4. Tiga minggu tanpa makanan yang berarti bagi tubuh kita
Setiap problem pada situasi survival, harus dapat dihadapi dengan tenang dan disertai dengan sikap yang positip.
D. Faktor - faktor penting untuk tetap hidup
1. Adanya kemauan yang besar, untuk tetap hidup
2. Kondisi fisik dan alat-alat yang dapat membantu
3. Pengetahuan dan pengalama-pengalaman
E. Tekanan-tekanan yang timbul pada situasi survival
1. Stres mental dan fisik (panik, kelelahan, kurang tidur).
2. Ketakutan.
3. Rasa takut luka dan penyakit.
4. Rasa haus.
5. Rasa lapar.
6. Rasa panas dan dingin (karena cuaca)
7. Rasa bosan (masa bodoh, depresi, frustasi) dll.
F. Prioritas untuk menentukan tindakan dalam survival sangat penting karena kematian dapat terjadi
1. Tiga menit tanpa oksigen
2. Tiga jam pada kasus hypothermia dan pendarahan hebat.
3. Tiga hari tanpa air dan terjadi dehydrasi
4. Tiga minggu tanpa makanan yang berarti bagi tubuh kita
Pentingnya
seorang penyelam mengetahui hal ini adalah untuk mengantisipasi kecelakaan
seperti kapal tenggelam atau situasi yang menyebabkan penyelam tidak bisa
kembali cepat ke daratan.
Jika
situasi kapal tenggelam akan tenggelam hal yang harus dilakukan adalah:
- Jangan Panik.
- Siapkan sekoci atau perahu karet sebagai perahu pengganti. Jika tidak ada gunakan pelampung/ban karet. Minimal menggunakan sesuatu yang dapat mengambang diatas air seperti botol air minum/papan kayu/tong, dll.
- Tidak membawa barang yang banyak. Jika terdapat alat komunikasi beritahu pihak yang berwenang bahwa kapal akan segera tenggelam dan diminta melakukan penyelamatan. Bawa makanan dan air seadanya, membawa minuman lebih baik karena botol setelah kosong dapat digunakan sebagai pelampung.
- Sebelum kapal tenggelam di permukaan, harus telah berada di air dan berenang menjauh, karena kapal yang tenggelam membawa arus yang dapat membawa benda dari permukaan masuk ke dalam air.
- Jika sudah bisa mengontrol diri dan merasa mampu, lakukan penyelamatan terhadap orang lain. Utamakan orang muda karena harapan hidup masih tinggi.
- Bertahan di perahu/mengambang dengan bantuan pelampung. Jika hanya dengan menggunakan pelampung carilah sesuatu yang dapat membantu mengambang atau sebagai cadangan. Jika daratan sudah dekat cobalah berenang.
- Untuk menghindari hipotermia. Pada perahu karet dapat dilakukan dengan saling mendekat membentuk kumpulan. Orang yang paling luar harus bergantian. Jika masih di dalam air yang dingin lakukan heat escape lessening posture (HELP) atau huddle position sehingga panas tubuh lambat dilepaskan.
- Jika terjadi trauma atau pendarahan, segera lakukan penanganan.
- Jangan meminum air laut karena nilai osmolaritasnya tinggi (1000 mOsmol/L), yang dapat menyebabkan tubuh semakin dehidrasi. Minumlah air tawar yang dibawa sedikit-sedikit atau es yang mengapung jika di kutub. Jika hujan minum dengan air hujan dan jangan lupa di tampung. Makan seadanya, dengan bekal yang dibawa atau makanan yang ditemui. Jangan memakan ikan yang mati terapung di tengah laut karena mungkin disebabkan racun. Hindari makan tanpa minum.
- Rakit memberi bayangan di bawah laut, dan biasanya dapat menarik lumba-lumba sehingga dapat ditombak untuk dimakan.
- Berikan tanda pada penyelamat dengan mengayunkan tangan atau dengan mengibarkan baju. Jika malam gunakan senter. Dilakukan sambil berteriak.
- Untuk mengetahui arah gunakan matahari sebagai patokan dan bintang pada malam hari.
Perhatikan tanda-tanda adanya daratan.
- Banyak awan yang berkumpul di suatu tempat.
- Banyaknya burung/kalong berarti daratan sudah dekat.
- Pesawat yang terbang rendah.
- Adanya garis berwarna hitam di ujung horison laut harus selalu diperhatikan walau bukan daratan tapi mungkin kapal yang berjalan.
- Walaupun itu pulau tanpa penghuni tetap berlindung karena harapan hidup survival di daratan tinggi.
Aspek
Pria
Perbedaan
jenis kelamin membuat perbedaan fisiologi dan berpengaruh pada penyelaman.
- Tubuh pria memiliki lemak kulit tipis dibanding wanita sehingga mudah menjadi kedinginan.
- Tubuh pria lebih panas dibanding wanita, sehingga jika di air yang dingin lebih banyak panas yang dikeluarkan.
- Konsumsi udara lebih banyak karena volume paru besar.
- Pria lebih membutuhkan banyak kalori daripada wanita.
- Tubuh pria banyak berkeringat sehingga resiko dehidarasi meningkat.
- Air terlalu panas atau dingin mempengaruhi fertilitas. Produksi sperma optimal sedikt di bawah suhu tubuh.
- Lemak tubuh pria cenderung banyak di simpan di bagian atas tubuh, hal ini menyebabkan kaki agak tenggelam dan memperlambat gerakan.
Aspek Wanita
Banyak
wanita menjadi pionir dalam penyelaman. Beberapa peralatan selam ada yang
khusus untuk wanita dengan perancangan khusus.
Ada
beberapa aspek medis pada wanita yang berkaitan dengan penyelaman yang perlu
diperhatikan:
Menarke.
Pada
saat menstruasi awal, tubuh wanita telah mencapai 95 % tinggi maksimal, dan
mencapai tinggi akhir pada 1-2 tahun kemudian. Deposisi lemak sangat cepat pada
umur 13-15 tahun. Kekuatan tubuh mencapai puncak umur 13 tahun kemudian tetap
dan turun. Pada penyelaman hal yang menjadi masalah adalah peralatan selam yang
berat.
Adanya
kumpulan gas nitrogen pada pusat pertumbuhan tulang dapat menyebabkan tulang
tidak tumbuh lagi.
Penyelam
terlalu muda terlalu cepat menjadi hipovolemik (volume darah rendah). Anak
perempuan lebih cepat kedinginan daripada wanita dewasa. Oleh karena itu
pemakaian pakaian selam sangat dianjurkan.
Menstruasi
Hiu
bukan ancaman, tidak ada bukti meningkatnya serangan hiu karena menstruasi.
Jika mengalami peningkatan darah yang keluar (menorrhagia) sebaiknya jangan
menyelam karena resiko anemia meningkat. Anemia menurunkan suplai oksigen
tubuh.
Ada
beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa resiko terjadi DCS meningkat pada
wanita menstruasi yang diterapi hiperbarik. Tapi belum diketahui apakah dalam
penyelaman sama atau tidak karena masih dalam penelitian.
Penggunaan
tampon selama menstruasi tidak akan memberikan efek buruk tekanan pada tubuh.
Tapi di Indonesia penggunaan tampon terutama pada gadis jarang.
Jika
ingin menyelam pada waktu menstruasi perhatikan apakah terjadi anemia dan lihat
medan penyelaman bersih atau berpolusi. Perhatikan higienitas, privasi dan
kenyamanan. Sebaiknya hindari menyelam.
PMS
(Pre Menstrual Syndrome)
Adalah
suatu kumpulan gejala yang berhubungan dengan perubahan hormon sesaat sebelum
atau saat menstruasi. Jika parah, kepribadian dan perilaku antisosial dapat
berpengaruh pada kerja tim diatas boat dan di dalam penyelaman.
Menopause
dan Osteoporosis
Menopause
adalah berhentinya menstruasi, biasanya terjadi pada umur 50 tahun.
Osteoporosis biasanya mulai terjadi pada umur 60-65 dan patah tulang akibat ini
mulai pada umur 70-75. Diving tidak berpengaruh terhadap aktivitas sel-sel
tulang.
Sebaiknya
jika pada wanita yang tua lebih baik jangan menyelam karena peralatan gear yang
berat yang dapat menambah resiko patah tulang.
Hamil
Tidak
ada data yang menyimpulkan diving pada ibu hamil dapat menyebabkan cacat lahir,
hal ini dikarenakan penelitian untuk mengetahui efeknya tidak etik. Janin dalam
kandungan punya resiko besar, terutama dapat terjadi DCS, hipoksia, dan
peningkatan karbondioksida.
Tidak
ada penelitian yang menentukan kedalaman yang aman dan profil waktu selam yang
aman. Semakin besar kehamilan maka resiko yang terjadi semakin besar. Sebaiknya
jangan menyelam. Jika kehamilan baru diketahui setelah beberapa saat menyelam,
kontrol kehamilan sebaik mungkin.
Setelah
Melahirkan
Setelah
melahirkan leher rahim menutup sekitar 21 hari sesudahnya, pada minggu-minggu
lain tonus otot rahim mulai baik tergantung aktivitas ibu. Hal lain yang
berpengaruh yaitu luka jalan lahir. Setelah melahirkan pervagina sebaiknya
tunda penyelaman paling sedikit 4 minggu.
Setelah
operasi cesar, biasanya dokter menyarankan beristirahat selama 4 minggu sebelum
aktivitas penuh. Hal ini untuk mempercepat penyembuhan luka operasi dan
bertambahnya darah. Jika dengan operasi cesar jangan menyelam paling sedikit 8
minggu.
Sebelum
menyelam lakukan cek Hb, boleh menyelam jika Hb sudah di atas 10.
Menyusui
Di
dalam air susu sesudah menyelam, dapat terbentuk gelembung gas nitrogen, tapi
hal ini tidak akan membahayakan bayi karena akan segera masuk saluran
pencernaan yang banyak gas.
Pembesaran
payudara karena belum menyusui bayi dapat mengganggu dan terasa tidak nyaman
ketika memakai peralatan selam. Hal ini dapat dihindari dengan memompa air susu
sebelum menyelam. Air susu yang dipompa dapat disimpan di kulkas.
Dalam
medan penyelaman banyak terdapat bakteri yang dapat menyebabkan luka pada puting
susu yang lecet. Oleh karena itu jaga kebersihan puting.
Beberapa
ahli berpendapat tidak menyelam selama bayi diberikan ASI eksklusif.
Payudara
Sebuah
studi pada silikon untuk payudara yang ditempatkan dalam tekanan hiperbarik
yang diseseuaikan dengan profil waktu selam dapat meningkatkan gelembung gas
sekitar 1-4 %, tapi belum cukup untuk memecahkan silikon. Hal ini belum
diketahui pada payudara yang disuntik silikon.
Silikon
lebih berat dari air sehingga mempengaruhi bouyancy. Hal lain yang dapat menjadi
masalah adalah jika tidak cocok dengan peralatan selam, maka penyelaman menjadi
tidak nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar